Gelar Fashion Show di Lippo Mall Kemang, Anna Mariana Bidik Milenial Lewat Tenun dan Songket

Jakarta, HanTer – Desainer kondang Anna Mariana baru saja menggelar fashion show di Atrium Pameran Lippo Mall Kemang, Sabtu, 21 September 2019. Terdapat 39 ragam busana pria dan wanita diperagakan oleh sejumlah peragawati.
Dengan peragawati utama alias Muse diperagakan oleh Bunga Jelita Ibrani, (Puteri Indonesia 2017) dan Nada Ferlysia (Miss Grand Sumatra Utara Indonesia 2018).
Dalam fashion show ini, semua busana berasal dari brand di bawah House of Marsya by Anna Mariana. Namun diproduksi untuk label berbeda.
Seluruh busana pria, diproduksi di atas label RMD Colleciton, busana wanita dewasa dan berhijab di bawah label Anna Mariana. Sementara busana untuk wanita milineal lahir dari dua label atas nama anak kembarnya Sasha dan Quita.
“Si kembar memang berbakat menggambar sejak kecil. Belakangan, mereka rajin mendesian untuk pakaian dengan dasar tenun,” ungkap Anna Mariana.
“Karya Sasha diwujudkan ke dalam gaya busana yang mengarah ke ready to wear untuk office look, baju-baju untuk anak muda yang sudah jadi pekerja kantor. Sementara Quita menggarap busana casual look, ready to wear yang memperlihatkan busana keseharian milenial,” terangnya.
Anna Mariana merasa perlu melebarkan sayap dan terus mengembangkan karya di bidang tenun dan songket, terutama untuk menjangkau segmentasi anak milenial. Agar sejarah keberadaan tenun dan songket tidak punah.
“Lewat karya tangan Sasha dan Quita, yang masih sangat muda dan berjiwa milenial, upaya untuk melestarikan dan terus mengembangkan tenun dan songket akan bisa berkelanjutan dan bisa menjangkau beragam target pasar,” tambah Anna Mariana yang tengah menunggu ditetapkan dan diresmikannya Hari Tenun dan Songket oleh pemerintah.
Ajang pameran dan fashion seperti ini, akan diupayakan dilakukan secara berkesinambungan.
“Kami akan melakukan semacam road show ke berbagai daerah di Indonesia, juga ke luar negeri. Ini bagian dari memperlihatkan produk tenun dan songket nusantara akan tetap terus ada, dan bisa dipakai untuk semua kalangan, termasuk milenial,” jelasnya.
Untuk lebih mempromosikan tenun dan songket, Anna bukan hanya menyertakan rancangan kaum milenial seperti yang dikreasikan Sasha dan Quita puteri kembarnya. Ia juga mengajak peran serta Bunga Jelita Ibrani dan Nada Ferlysia sebagai model.
“Dari mereka inilah kita harapkan menjadi panjang tangan Indonesia dalam memperkenalkan budaya Indonesia, terutama melestarikan daan mempromosikan keberadaan tenun dan songket nusantara. Sebagai duta bangsa, mereka harus belajar untuk mengetahui betapa kayanya warisan Indonesia, terutama dari wastra tenun dan songket,” tambah Anna.
Bunga Jelita Ibrani sendiri merasa bangga dilibatkan dalam ajang seperti ini, “Dari Ibu Anna saya belajar tentang ragam kekayaan tenun dan songket yang luar biasa. Bayangkan, setiap propinsi memiliki desain dan motf berbeda. Ini membanggakan. Terlebih, ini hanya kita yang punya. Orang asing tidak sekaya kita,” kata Bunga yang kini juga aktif sebagai presenter acara gosip televisi .